Sabtu, 29 Oktober 2016

Laporan Praktek BK

LAPORAN PRAKTEK
BIMBINGAN KONSELING INDIVIDU

LAPORAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas
Ujian Tengah Semester
Mata Kuliah : Bimbingan dan Konseling
Dosen Pengampu : Dr. H. Widodo Supriyono, MA


 


Disusun oleh :
Ummu Hanifah
113111022



FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2014
LAPORAN PRAKTEK BIMBINGAN KONSELING INDIVIDU
A.  IDENTITAS BINIMBING-KONSELI
Nama                      : Dian Fitriyani
Umur                      : 19 tahun
Alamat                    : Desa Kayen Kab. Pati
Jenis Kelamin         : Perempuan
Status                     : Mahasiswi
B.  DESKRIPSI MASALAH
Binimbing-konseli adalah mahasiswi semester dua yang ceria dan selalu bersemangat, dia kuliah di IAIN Walisongo Semarang Fakultas Dakwah dan Komunikasi Jurusan KPI (Komunikasi Penyiaran Islam). Kadang ia terlihat murung dan merenung seorang diri ketika di kos maupun di kampus. Namun, ketika bersama dengan orang lain ia berusaha terlihat ceria dan baik-baik saja. Mungkin untuk menutupi masalah yang mengganjal dalam pikiran dan hatinya. Dalam menjalani kuliah dikampusnya sekarangpun, binimbing-konseli merasa tidak begitu antusias dan cenderung setengah hati. Ia juga tidak semangat belajar.
C.  ANALISIS MASALAH
Dari hasil wawancara antara pembimbing-konselor dengan klien maka dapat dianalisis permasalahan yang dialami oleh klien, yaitu klien mengalami permasalahan kurangnya keikhlasan dalam menjalani kuliahnya. Binimbing-konseli menjalani kuliahnya dengan setengah hati karena ia kuliah di IAIN Walisongo Semarang ini atas dorongan dari keluarga besarnya, bukan atas kemauannya sendiri. Binimbing-konseli juga mengalami kesulitan belajar untuk mata kuliah yang masih asing baginya seperti Bahasa Arab.
D.  RENCANA LAYANAN YANG AKAN DIBERIKAN
Dari hasil wawancara antara pembimbing-konselor dengan binimbing-konseli maka rencana layanan yang akan pembimbing-konselor berikan untuk membantu binimbing-konseli mengentaskan permasalahan yang dialaminya dan mengembangkan potensinya adalah dengan Layanan Bimbingan Konseling Individual.
E.  PELAKSANAAN LAYANAN
1.    Waktu Pelaksanaan Layanan
Hari/Tanggal : Senin, 6 Juni 2014
Jam        : 19.00 – 20.40 WIB
Tempat   : Rumah kos binimbing-konseli di Perum Bank Niaga Blok D1b, Ngaliyan, Semarang.

2.    Proses Layanan
a.     Tahap Awal Bimbingan Konseling
Dalam tahapan ini yang dilakukan pembimbing-konselor yaitu:
1.    Attending. Pembimbing-konselor bersikap terbuka dengan 3S (senyum, salam, sapa)
2.    Empati. Merupakan kemampuan pembimbing-konselor untuk merasakan apa yang dirasakan klien. Disini pembimbing-konselor berkata “saya dapat merasakan bagaimana perasaan kamu. Saya paham apa sebenarnya keinginan kamu”
3.    Refleksi perasaan, pembimbing-konselor merefleksikan pernyataan, baik kata-kata maupun perasaan yang diekspreikan klien. Disini pembimbing-konselor berkata “mungkin kamu merasa tidak adil dengan hidupmu sekarang”
4.    Bertanya tertutup, karena binimbing-konseli tidak mau mengungkapkan semua permasalahannya dan cenderung introvert. Disini pembimbing-konselor bertanya kepada klien yang jawaban klien pastilah antara “iya” dan “tidak” seperti bertanya “Apakah kamu merasa tertekan sekarang?”
5.    Setelah binimbing-konseli nyaman maka diberikan pertanyaan-pertanyaan terbuka agar binimbing-konseli lebih terbuka dengan masalahnya. Disini pembimbing-konselor bertanya “bagaimana perasaan kamu saat ini?”
6.    Mendefinisikan Masalah Bersama
Setelah klien telah memiliki persepsi yang sama dengan pembimbing-konselor, selanjutnya pembimbing-konselor menjelajahi permasalahan yang dialami klien.
Cerita Dian (binimbing-konseli) adalah sebagai berikut:
“Aku sebelumnya adalah lulusan SMK. Sehingga setelah lulus, aku hanya mengonsentrasikan diri untuk bekerja agar lekas bisa membantu kedua orang tuaku karena aku bukan dari keluarga mampu. Aku tidak menggubris sama sekali tawaran untuk melanjutkan kuliah. Setelah lulus dan melanjutkan bekerja, aku sangat bahagia saat mendapatkan gaji pertama. Tapi dibulan kedua aku bekerja, aku jatuh sakit hingga harus opname di rumah sakit. Hal itu membuat keluarga besarku protes dan menyalahkan orang tuaku, khususnya bapak. Mereka mengatakan “Kenapa Dian sampai diijinkan bekerja”. Protes paling keras dilontarkan oleh Bulekku yang sedari awal tidak setuju aku bekerja. Aku merasa menyesal dan salah mengambil keputusan, sehingga aku terpaksa menerima saran dari Bulek dan Paklek untuk melanjutkan kuliah.
Aku pun mendaftar SBMPTN  dengan jurusan yang asal aku pilih. Diantara tiga pilihan, aku hanya memilih satu yang mana jurusan itu lumayan aku sukai dan kuasai semasa sekolah, yaitu Matematika di UNES. Selebihnya pilihan dari keluarga. Pengumuman pun tidak sesuai harapan. Aku diterima di jurusan KPI (komunikasi Penyiaran Islam) di IAIN Walisongo Semarang. “Apa itu KPI, aku tidak tertarik sama sekali” kataku dalam hati. Orang tuaku tahu kekecewaanku, sehingga mereka memberi opsi untuk kuliah di Universitas Swasta. Tapi aku tahu itu butuh biaya yang tidak sedikit, sehingga dengan berat hati aku terima IAIN Walisongo menjadi kampusku.
Menjalani kuliah di IAIN pun tidak semudah yang aku kira. Banyak mata kuliah yang sulit aku pahami. Seperti Bahasa Arab, Ulumul Hadits, dan sebagainya. Karena backroundku bukan dari sekolah Islam bahkan tidak pernah mengenyam pendidikan pondok seperti kebanyakan temanku dikampus.”
Dari penjajakan terhadap permasalahan yang dialami klien, klien memiliki permasalahan dengan kuliahnya saat ini. Binimbing-konseli merasa setengah hati dalam menjalani kuliah karena ia kuliah bukan dari kemauan sendiri dan juga mengalami kesulitan belajar pada mata kuliah tertentu seperti Bahasa Arab dan Ulumul Hadits. Hal ini membuat binimbing-konseli menjadi resah sehingga terlihat murung ketika sendiri.
b.   Tahap Pertengahan Bimbingan Konseling
Tahap ini disebut sebagai tahap kerja atau tahap pembinaan yang bertujuan untuk mengolah masalah binimbing-konseli yang telah di definisikan tadi. Dalam teknik konseling Charkuff tahapan ini termasuk dalam teknik initiating, dimana pembimbing-konselor memberikan bantuan seperti motivasi.
Pembimbing-konselor memotivasi binimbing-konseli agar selalu semangat dalam menjalani hidupnya, khususnya dalam kuliahnya. “Allah tidak pernah salah dalam menentukan takdir hambanya. Tidak ada orang yang luput dari masalah dan rasa gelisah. Jalani hidupmu dengan ikhlas dan semangat. Jika kamu merasa tidak puas dengan hidupmu, maka perbaiki apa yang salah dan teruslah melangkah.”
Pembimbing-konselor mengenal binimbing-konseli sebagai orang yang cukup sering membaca buku. Baik buku cerita, karangan ilmiah, buku tentang tokoh, dan masih banyak lagi.  Ia juga sering menulis cerpen (cerita pendek) untuk ditempelkan dimading fakultas. Dari sini pembimbing-konselor menyadari bahwa binimbing-konseli berbakat dalam bidang penerbitan. Sehingga pilihan fakultas KPI di IAIN Walisongo Semarang bukan pilihan yang salah. Karena nanti semester V ia akan memilih penjurusan antara penyiaran TV/Radio atau penerbitan. Bidang penerbitan sangat cocok dengan hobi dan bakat binimbing-konseli yang suka membaca buku dan menulis cerpen.
Mengenai kesulitan dalam belajar, masih banyak waktu untuk bertanya pada orang yang lebih tahu. Mengingat Dian masih semester awal. Masih banyak waktu untuk belajar. Seiring berjalannya waktu, pasti pemahaman itu akan datang. “Terus berikhtiar dan jangan lupa berdo’a kepada Allah SWT. Kamu juga bisa melaksanakan sholat malam agar hati dan pikiranmu menjadi lebih tenang.” 
c.    Tahap Akhir Bimbingan Konseling
Disebut juga tahap tindakan (action), tahap ini bertujuan agar binimbing-konseli mampu menciptakan tindakan-tindakan positif seperti perubahan perilaku dan emosi, serta perencanaan hidup masa depan yang positif setelah dapat mengatasi masalahnya. Dalam tahap ini pembimbing-konselor menyimpulkan dan merencanakan tindakan apa yang akan selanjutnya di ambil dan mengevaluasinya.
Pembimbing-konselor menyarankan binimbing-konseli untuk meneruskan hobinya yaitu membaca buku dan menulis, karena itu sesuai dengan bakat, potensi dan jurusan yang ia jalani sekarang. Dan disemester V nanti, pembimbing-konselor menyarankan binimbing-konseli untuk memilih penerbitan dari penjurusan yang harus ia pilih, karena binimbing-konseli ada passion disana.
Mengenai masalah belajarnya, pembimbing-konselor menyarankan binimbing-konseli untuk bertanya pada orang yang lebih ahli atau paham. Bisa dari dosen, pembimbing-konselor sendiri, teman, atau siapapun. Pembimbing-konselor juga menyarankan binimbing-konseli untuk melaksanakan sholat malam dan berdo’a kepada Allah agar hati dan pikiran menjadi lebih tenang.
F.   PENILAIAN HASIL LAYANAN
Adapun penilaian hasil dari bimbigan konseling tersebut adalah:
1.    Binimbing-konseli memperoleh pemahaman baru terkait tentang keadaan dirinya dan permasalahan yang dialaminya.
2.    Binimbing-konseli merasa masalah yang dialaminya berkurang dan dinamika dalam diri binimbing-konseli kembali hidup ditandai dengan semangat dan senyuman serta mimik wajah binimbing-konseli.

3.    Binimbing-konseli mempunyai rencana dan komitmen kegiatan yang akan dilaksanakannya dalam mengentaskan masalah kuliah yang dihadapinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar