FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI BELAJAR
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Ujian Tengah Semester
Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. H. Widodo Supriyono, MA
Disusun Oleh:
Ummu Hanifah (113111022)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2013
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI BELAJAR
I.
PENDAHULUAN
Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan
masyarakat. Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua
kegiatan mereka dalam menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal. Seseorang
yang melakukan aktivitas belajar dan diakhir dari aktivitasnya itu telah
memperoleh perubahan dalam dirinya dengan pemilikan pengalaman baru, maka
individu itu dikatakan telah belajar. Perubahan yang terjadi akibat belajar
adalah perubahan yang bersentuhan dengan aspek kejiwaan dan mempengaruhi tingkah
laku.
Dalam bidang
belajar manusia, kemajuan akan
dicapai apabila konsep-konsep dipakai sebagai alat berpikir. Orang yang belajar
makin lama makin dapat mengerti akan hubungan-hubungan dan perbedaan
bahan-bahan yang dipelajari, dan setingkat dapat membuat sesuatu
yang mula-mula belum ada, atau memperbaiki yang telah ada.
Keberhasilan
seseorang dalam belajar sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Faktor-faktor
belajar yang dimaksud disini adalah peristiwa belajar yang terjadi pada diri
pembelajar, yang dapat diamati dari perbedaan perilaku sebelum dan sesudah
berada didalam proses belajar. Faktor yang mempengaruhi seseorang dalam belajar
ada faktor intern yang berasal dari dalam dan
faktor ekstern yang berasal dari luar. Antara kedua faktor itu masing masing
bisa mempengaruhi seseorang untuk meningkatkan prestasinya yang diperoleh
dengan cara belajar.
Maka, dalam
makalah ini akan dijelaskan lebih mendalam mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan peranan faktor-faktor tersebut dalam
keberhasilan belajar.
II.
RUMUSAN MASALAH
A.
Apa pengertian belajar?
B.
Apa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar secara internal?
C.
Apa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar secara eksternal?
D.
Bagaimana Peran
Faktor yang Memengaruhi Belajar terhadap Hasil Belajar?
III.
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu aktivitas yang menuju ke arah tujuan tertentu.
Dalam hal ini ada bermacam-macam pendapat, diantaranya adalah:
Menurut Behaviourisme, belajar adalah usaha untuk menyesuaikan diri
terhadap kondisi-kondisi atau situasi-situasi di sekitar kita. Termasuk
mendapatkan kecekatan-kecekatan pengertian-pengertian yang baru, dan
sikap-sikap yang baru.
Sedangkan menurut ahli psikologi, Gestalt, bahwa belajar adalah
suatu proses aktif, yang dimaksud aktif disini adalah bukan hanya aktivitas
yang nampak seperti gerakan badan, akan tetapi juga aktivitas-aktivitas mental,
seperti proses berpikir, mengingat, dan sebagainya.[1]
Dalam buku Educational Psychology: The Teaching-Learning
Process, Skiner berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi atau
penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Berdasarkan
eksperimennya, Skiner percaya bahwa proses adaptasi tersebut akan mendatangkan
hasil yang optimal apabila ia diberi penguat.[2]
Drs. Slameto juga mengungkapkan bahwa belajar adalah suatu proses
usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya.[3]
Maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan
jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut
kognitif, afektif, dan psikomotor.[4] Belajar adalah kegiatan manusia yang
sangat penting dan harus dilakukan selama hidup, karena melalui belajar dapat
melakukan perbaikan dalam berbagai hal yang menyangkut kepentingan hidup,
dengan kata lain melalui belajar dapat memperbaiki nasib, menggapai cita-cita
yang didambakan.[5]
B.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Secara Internal
Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa
faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu berasal dari dalam diri
orang yang belajar dan ada pula dari luarnya. Faktor Internal adalah faktor-faktor
yang berasal dari dalam diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar
individu. Dibawah ini
dikemukakan faktor-faktor internal yang menetukan pencapaian hasil belajar.
1.
Aspek Fisiologis (Jasmaniah)
Faktor fisiologis meliputi segala
hal yang berhubungan dengan keadaan fisik atau jasmani individu yang
bersangkutan. Kesehatan
jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Bila
seseorang selalu tidak sehat, maka dapat mengakibatkan tidak bergairah dalam
belajar.
Keadaan
jasmani yang perlu diperhatikan sehubungan dengan faktor biologis ini
dintaranya:
a.
Kondisi fisik yang normal.
Kondisi fisik yang normal atau tidak
memiliki cacat sejak dalam kandungan sampai dia lahir. Kondisi fisik yang
normal ini terutama harus meliputi keadaan otak, panca indra, anggota tubuh
seperti tangan dan kaki, dan organ-organ tubuh bagian dalam yang menentukan
kondisi kesehatan seseorang.
b.
Kondisi kesehatan fisik.
Kondisi kesehatan fisik yang sehat
dan segar (fit) sangat mempengaruhi keberhasilan belajar seseorang. Maka dari
itu sangat diperlukan hal-hal yang untuk menjaga kesehatan fisik tersebut,
seperti; makan dan minum harus teratur serta memenuhi persyaratan kesehatan,
olahraga scukupnya, dan istirahat yang cukup. Selain itu jika terjadi gangguan
kesehatan, segeralah berobat dan jangan membiasakan diri untuk membiarkan
terjadinya gangguan kesehatan secara berlarut-larut.
2.
Aspek Psikologis
Demikian pula halnya jika kesehatan rohani (jiwa) kurang baik,
misalnya mengalami gangguan pikiran, perasaan kecewa karena ada konflik dengan
orang lain, atau karena sebab yang lainnya, ini dapat mengganggu atau
mengurangi semangat belajar. Maka dari itu, pemeliharaan kesehatan sangatlah
penting bagi setiap orang baik fisik maupun mental, agar badan tetap kuat,
pikiran selalu segar dan bersemangat dalam melaksanakan kegiatan belajar.[6]
Faktor-faktor rohaniah siswa yang pada umumnya dipandang lebih
esensial itu adalah sebagai berikut:
a.
Tingkat kecerdasan/intelegensi siswa
Intelegensi diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi
rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat.
Jadi, intelegensi bukan persoalan kualitas otak saja, melainkan juga kualitas
organ-organ tubuh lainnya. Peran otak dalam hubungannya dengan intelegensi
manusia lebih menonjol daripada peran organ tubuh lainnya, lantaran otak
merupakan “menara pengontrol” hampir
seluruh aktivitas manusia.[7]
Intelegensi atau tingkat kecerdasan
dasar seseorang memang berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajar
seseorang. Seseorang yang mempunyai intelegensi jauh dibawah normal akan sulit
diharapkan untuk mencapai prestasi yang tinggi dalam proses belajar. Namun
harus dipahami bahwa seseorang yang mempunyai intelegensi tinggi namun tidak
ditunjang oleh faktor-faktor lain yang juga sebagai penunjang keberhasilan
belajar, seperti kemauan, kerajinan, dan fasilitas belajar.[8]
b.
Sikap siswa
Sikap adalah gejala internal yang
berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons dengan
cara yang relatif tetap terhadap objek, orang, peristiwa dan sebagainya, baik
secara positif maupun negatif. Sikap siswa dalam belajar dapat dipengaruhi oleh
perasaan senang pada performan guru, pelajaran, atau lingkungan, sekitarnya.[9]
Sikap belajar penting karena didasarkan atas peranan guru sebagai leader
dalam proses belajar mengajar. Sikap ini akan berwujud dalam bentuk
perasaan senang atau tidak, setuju atau tidak, suka atau tidak terhadap hal-hal
tersebut. Sikap seperti itu akan berpengaruh terhadap proses hasil belajar yang
dicapai.[10]
c.
Bakat siswa
Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk
mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Bakat juga diartikan sebagai
kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak bergantung pada
upaya pendidikan dan latihan.
d.
Minat siswa
Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal
atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat dapat diekspresikan melalui
pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal
lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas.[11]
e.
Motivasi siswa
Motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang
mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan. Motivasi adalah salah satu faktor
yang memengaruhi keefektifan kegiatan balajar siswa. Motivasilah yang yang
mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar.[12] Belajar perlu didukung oleh motivasi
yang kuat dan konstan. Motivasi yang lemah akan menyebabkan kurangnya usaha
belajar, yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap hasil belajar.[13]
Motivasi di bedakan menjadi dua macam, yaitu:
1)
Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik adalah
hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat
mendorongnya melakukan tindakan belajar.
2)
Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah hal atau keadaan yang datang dari luar
individu siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar.
Dalam perspektif kognitif, motivasi yang lebih signifikan bagi
siswa adalah motivasi intrinsik karena lebih murni serta tidak bergantung pada
dorongan atau pengaruh orang lain.[14]
f. Daya
konsentrasi
Daya konsentrasi merupakan suatu
kemampuan untuk memfokuskan pikiran, perasaan, kemauan, dan segenap panca indra
ke satu objek di dalam satu aktivitas itu. Kemampuan untuk melakukan
konsentrasi itu memerlukan kemampuan dalam menguasai diri (daya penguasaan diri).[15]
C.
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Belajar Secara Eksternal
Selain faktor-faktor internal yang mempengaruhi proses belajar, ada
pun faktor-faktor yang berasal dari luar diri seseorang atau disebut dengan faktor eksternal. Diantaranya adalah:
a. Lingkungan
sosial
1.
Keluarga,
keluarga
adalah ayah, ibu, dan anak-anak serta famili yang menjadi penghuni rumah.
Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam
belajar. Ketegangan
keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga (letak rumah), pengelolaan
keluarga, semuanya memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa. Jika
hubungan keluarga dengan baik dan harmonis maka akan membantu aktivitas belajar
dengan baik.
2.
Sekolah
Keadaan sekolah pun juga mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar.
seperti guru, administrasi, dan
teman-teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa. Sarana dan fasilitas mempunyai arti penting dalam pendidikan. Anak
didik tentu dapat dapat belajar lebih baik dan menyenangkan bila suatu sekolah
dapat memenuhi segala kebutuhan anak didik.[16]
3.
Masyarakat
Bila di sekitar tempat tinggal keadaan masyarakatnya terdiri dari
orang-orang yang berpendidikan,terutama anak-anaknya rata-rata bersekolah
tinggi dan moralnya baik, hal ini akan mendorong
anak lebih giat belajar. Tetapi sebaliknya, apabila tinggal di lingkungan yang
anak-anaknya nakal, tidak bersekolah, pengangguran, maka hal ini akan
mengurangi semangat belajar sehingga motivasi belajar menjadi berkurang.
b. Lingkungan
non sosial
1)
Lingkungan alamiah.
Seperti kondisi udara yang segar,
tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau tidak
terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dan tenang. Lingkungan alamiah tersebut
merupakan faktor-faktor yang dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa. Seperti tempat yang sepi dengan iklim yang sejuk, akan menunjang proses
belajar.[17] Sebaliknya jika kondisi lingkungan alam tidak mendukung,
proses belajar siswa akan terhambat.
2) Lingkungan
instrumental.
Lingkungan instrumental yaitu
perangkat belajar yang dapat digolongkan menjadi dua mcam. Pertama hardware,seperti
gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan olahraga dan
lain sebagainya. Kedua software, seperti kurikukulum sekolah, buku
panduan, silabi, dan lain sebagainya.
3)
Faktor materi pelajaran (yang
diajarkan ke siswa)
Faktor ini hendaknya disesuaikan
dengan usia perkembangan siswa. Karena itu agar guru dapat memberikan
kontribusi yang positif terhadap aktivitas belajar siswa, maka guru harus
menguasai materi pelajaran dan berbagai metode mengajar yang dapat diterapkan
sesuai dengan kondisi siswa.[18]
4)
Faktor Waktu
Bahwa waktu (kesempatan) merupakan
faktor yang cukup penting. Kebanyakan pelajar tidak bisa membagi atau
memanfaatkan waktu dengan seimbang antara waktu belajar dengan waktu istirahat
(refreshing). Maka seseorang yang memiliki hasil belajar yang baik mereka dapat
menggunakan dan membagi waktunya dengan baik. Perlu dipahami bahwa refresing
atau hiburan tidak ada salahnya kita adakan dalam mengisi waktu, karena hiburan
atau rekreasi bermanfaat untuk menyegarkan pikiran.[19]
D. Peran Faktor yang
Memengaruhi Belajar terhadap Hasil Belajar
Faktor-faktor yang telah di
terangkan diatas dalam banyak hal saling berkaitan dan memengaruhi satu sama
lain. Seorang siswa yang bersikap conserving terhadap ilmu pengetahuan
atau bermotif ekstrinsik (faktor eksternal) umpamanya biasanya cenderung mengambil
pendekatan belajar yang sederhana dan tidak mendalam. Sebaliknya, jika seorang
siswa yang berinteligensi tinggi (faktor internal) dan mendapat dorongan
positif dari orangtuanya (faktor eksternal), mungkin akan memilih pendekatan
belajar yang lebih mementingkan kualitas hasil belajar. Jadi, karena pengaruh
faktor-faktor tersebut diataslah, muncul siswa-siswa yang berpestasi tinggi dan berprestasi
rendah atau
gagal sama sekali. Dalam hal ini, seorang guru yang kompoten dan profesional
diharapkan mampu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan munculnya kelompok
siswa yang menunjukkan gejala kegagalan dengan berusaha mengetahui dan
mengatasi faktor yang menghambat proses belajar mereka.[20]
Dalam faktor-faktor yang memengaruhi
belajar siswa seperti yang telah diterangkan diatas, faktor psikologis
(rohaniyah) terdapat faktor bakat. Peran bakat dalam keberhasilan belajar ada
yang mengatakan bahwa bakat sangatlah berperan penting dalam hasil belajar.
Hubungan antara bakat dengan prestasi belajar yaitu; Perwujudan nyata dari
bakat dan kemampuan adalah prestasi, karena bakat dan kemampuan sangat
menetukan prestasi seseorang. Orang yang memiliki bakat matematika
diprediksikan mampu mencapai prestasi yang menonjol dibidang matematika.
Prestasi yang menonjol dibidang matematika merupakan cerminan dari bakat khusus
yang dimiliki dalam bidang tersebut.
Perlu ditekankan bahwa karena bakat
masih bersifat potensial, seseorang yang berbakat belum tentu mencapai prestasi
yang tinggi dalam bidangnya jika tidak mendapatkan kesempatan untuk
mengembangkan bakatnya secara maksimal. Bakat khusus yang memperoleh kesempatan
maksimal dan dikembangkan sejak dini serta didukung oleh fasilitas dan motivasi
yang tinggi, akan dapat terealisasikan dalam bentuk prestasi unggul.
Peran
bakat dalam keberhasilan belajar yaitu dapat diringkas bahwasanya individu yang
memiliki bakat khusus dan memperoleh dukungan internal maupun eksternal, yaitu
memiliki minat yang tinggi terhadap bidang yang menjadi bakat khususnya,
memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, memilki daya juang tinggi, dan ada
kesempatan maksimal untuk mengembangkan bakat khusus tersebut secara optimal
maka akan memunculkan kinerja atau kemampuan unggul dan mencapai prestasi yang
menonjol.[21]
IV.
KESIMPULAN
Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam
interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan
psikomotor.
Faktor
Internal (yang berasal dari dalam diri), yaitu:
a.
Aspek Fisiologis
Faktor fisiologis meliputi segala hal yang berhubungan
dengan keadaan fisik atau jasmani individu yang bersangkutan. Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap
kemampuan belajar.
b.
Aspek Psikologis
1.
Tingkat kecerdasan/intelegensi siswa
2.
Sikap siswa
3.
Bakat siswa
4.
Minat siswa
5.
Motivasi siswa
6.
Daya konsentrasi
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Belajar Secara Eksternal, yaitu:
a.
Lingkungan sosial meliputi: keluarga, sekolah, masyarakat.
b.
Lingkungan non sosial meliputi: lingkungan alamiah, lingkungan instrumental, faktor
materi pelajaran, dan faktor waktu.
Faktor-faktor
yang telah di terangkan diatas dalam banyak hal saling berkaitan dan
memengaruhi satu sama lain. karena pengaruh faktor-faktor tersebut diataslah,
muncul siswa-siswa yang berpestasi tinggi dan berprestasi rendah atau gagal
sama sekali. Dalam hal ini, seorang guru yang kompoten dan profesional
diharapkan mampu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan munculnya kelompok
siswa yang menunjukkan gejala kegagalan dengan berusaha mengetahui dan
mengatasi faktor yang menghambat proses belajar mereka.
Seperti peran bakat dalam
keberhasilan belajar yaitu dapat diringkas bahwasanya individu yang memiliki
bakat khusus dan memperoleh dukungan internal maupun eksternal, yaitu memiliki
minat yang tinggi terhadap bidang yang menjadi bakat khususnya, memiliki
motivasi berprestasi yang tinggi, memilki daya juang tinggi, dan ada kesempatan
maksimal untuk mengembangkan bakat khusus tersebut secara optimal maka akan
memunculkan kinerja atau kemampuan unggul dan mencapai prestasi yang menonjol.
V. PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat penulis
paparkan. Dengan harapan semoga dapat bermanfaat
bagi semua pihak. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan
makalah ini. Tak lupa
permohonan maaf penulis haturkan atas kekhilafan-kekhilafan dalam makalah ini.
Kritik dan saran sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga
bermanfaat, Amiin.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad dan Mohammad
Asrori. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi
Aksara. 2008
Baharuddin dan Nur Wahyuni. Teori Belajar
dan Pembelajaran. Jakarta: Ar-Ruzz Media. 2010
Baharuddin. Pendidikan Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2010
Dalyono. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 2010
Djaali. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2011
Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Pendidikan. Jakarta:
Rineka Cipta. 2011
Hakim, Thursan. Belajar secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara. 2000
Mustaqim. Psikologi Pendidikan.
Jakarta: Rineka Cipta. 2010
Sukmadinata, Nana Syaodah. Landasan
Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT.Remaja Rosda Karya. 2009
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan
dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. 2010
[12] Baharuddin dan
Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Ar-Ruzz Media,
2010), hlm. 22
[13] Nana Syaodah
Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT.Remaja
Rosda Karya, 2009), hlm.163