Senin, 08 Juli 2013

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Belajar




FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI BELAJAR

MAKALAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas
Ujian Tengah Semester
Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. H. Widodo Supriyono, MA


Disusun Oleh:
Ummu Hanifah                      (113111022)


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2013

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI BELAJAR
I.     PENDAHULUAN
Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan masyarakat. Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua kegiatan mereka dalam menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal. Seseorang yang melakukan aktivitas belajar dan diakhir dari aktivitasnya itu telah memperoleh perubahan dalam dirinya dengan pemilikan pengalaman baru, maka individu itu dikatakan telah belajar. Perubahan yang terjadi akibat belajar adalah perubahan yang bersentuhan dengan aspek kejiwaan dan mempengaruhi tingkah laku.
Dalam bidang belajar manusia, kemajuan akan dicapai apabila konsep-konsep dipakai sebagai alat berpikir. Orang yang belajar makin lama makin dapat mengerti akan hubungan-hubungan dan perbedaan bahan-bahan yang dipelajari, dan setingkat dapat membuat sesuatu yang mula-mula belum ada, atau memperbaiki yang telah ada.
Keberhasilan seseorang dalam belajar sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Faktor-faktor belajar yang dimaksud disini adalah peristiwa belajar yang terjadi pada diri pembelajar, yang dapat diamati dari perbedaan perilaku sebelum dan sesudah berada didalam proses belajar. Faktor yang mempengaruhi seseorang dalam belajar ada faktor intern yang berasal dari dalam dan faktor ekstern yang berasal dari luar. Antara kedua faktor itu masing masing bisa mempengaruhi seseorang untuk meningkatkan prestasinya yang diperoleh dengan cara belajar. Maka, dalam makalah ini akan dijelaskan lebih mendalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan peranan faktor-faktor tersebut dalam keberhasilan belajar.
II.  RUMUSAN MASALAH
A.    Apa pengertian belajar?
B.     Apa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar secara internal?
C.     Apa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar secara eksternal?
D.    Bagaimana Peran Faktor yang Memengaruhi Belajar terhadap Hasil Belajar?
III.   PEMBAHASAN
A.    Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu aktivitas yang menuju ke arah tujuan tertentu. Dalam hal ini ada bermacam-macam pendapat, diantaranya adalah:
Menurut Behaviourisme, belajar adalah usaha untuk menyesuaikan diri terhadap kondisi-kondisi atau situasi-situasi di sekitar kita. Termasuk mendapatkan kecekatan-kecekatan pengertian-pengertian yang baru, dan sikap-sikap yang baru.  
Sedangkan menurut ahli psikologi, Gestalt, bahwa belajar adalah suatu proses aktif, yang dimaksud aktif disini adalah bukan hanya aktivitas yang nampak seperti gerakan badan, akan tetapi juga aktivitas-aktivitas mental, seperti proses berpikir, mengingat, dan sebagainya.[1]
Dalam buku Educational Psychology: The Teaching-Learning Process, Skiner berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Berdasarkan eksperimennya, Skiner percaya bahwa proses adaptasi tersebut akan mendatangkan hasil yang optimal apabila ia diberi penguat.[2]
Drs. Slameto juga mengungkapkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.[3]
Maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.[4] Belajar adalah kegiatan manusia yang sangat penting dan harus dilakukan selama hidup, karena melalui belajar dapat melakukan perbaikan dalam berbagai hal yang menyangkut kepentingan hidup, dengan kata lain melalui belajar dapat memperbaiki nasib, menggapai cita-cita yang didambakan.[5]
B.     Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Secara Internal
Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu berasal dari dalam diri orang yang belajar dan ada pula dari luarnya. Faktor Internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Dibawah ini dikemukakan faktor-faktor internal yang menetukan pencapaian hasil belajar.
1.    Aspek Fisiologis (Jasmaniah)
Faktor fisiologis meliputi segala hal yang berhubungan dengan keadaan fisik atau jasmani individu yang bersangkutan. Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Bila seseorang selalu tidak sehat, maka dapat mengakibatkan tidak bergairah dalam belajar.
Keadaan jasmani yang perlu diperhatikan sehubungan dengan faktor biologis ini dintaranya:
a.    Kondisi fisik yang normal.
Kondisi fisik yang normal atau tidak memiliki cacat sejak dalam kandungan sampai dia lahir. Kondisi fisik yang normal ini terutama harus meliputi keadaan otak, panca indra, anggota tubuh seperti tangan dan kaki, dan organ-organ tubuh bagian dalam yang menentukan kondisi kesehatan seseorang.
b.    Kondisi kesehatan fisik.
Kondisi kesehatan fisik yang sehat dan segar (fit) sangat mempengaruhi keberhasilan belajar seseorang. Maka dari itu sangat diperlukan hal-hal yang untuk menjaga kesehatan fisik tersebut, seperti; makan dan minum harus teratur serta memenuhi persyaratan kesehatan, olahraga scukupnya, dan istirahat yang cukup. Selain itu jika terjadi gangguan kesehatan, segeralah berobat dan jangan membiasakan diri untuk membiarkan terjadinya gangguan kesehatan secara berlarut-larut.
2.      Aspek Psikologis
Demikian pula halnya jika kesehatan rohani (jiwa) kurang baik, misalnya mengalami gangguan pikiran, perasaan kecewa karena ada konflik dengan orang lain, atau karena sebab yang lainnya, ini dapat mengganggu atau mengurangi semangat belajar. Maka dari itu, pemeliharaan kesehatan sangatlah penting bagi setiap orang baik fisik maupun mental, agar badan tetap kuat, pikiran selalu segar dan bersemangat dalam melaksanakan kegiatan belajar.[6]
Faktor-faktor rohaniah siswa yang pada umumnya dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut:
a.    Tingkat kecerdasan/intelegensi siswa
Intelegensi diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. Jadi, intelegensi bukan persoalan kualitas otak saja, melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya. Peran otak dalam hubungannya dengan intelegensi manusia lebih menonjol daripada peran organ tubuh lainnya, lantaran otak merupakan “menara pengontrol” hampir seluruh aktivitas manusia.[7]
Intelegensi atau tingkat kecerdasan dasar seseorang memang berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajar seseorang. Seseorang yang mempunyai intelegensi jauh dibawah normal akan sulit diharapkan untuk mencapai prestasi yang tinggi dalam proses belajar. Namun harus dipahami bahwa seseorang yang mempunyai intelegensi tinggi namun tidak ditunjang oleh faktor-faktor lain yang juga sebagai penunjang keberhasilan belajar, seperti kemauan, kerajinan, dan fasilitas belajar.[8]
b.    Sikap siswa
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons dengan cara yang relatif tetap terhadap objek, orang, peristiwa dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. Sikap siswa dalam belajar dapat dipengaruhi oleh perasaan senang pada performan guru, pelajaran, atau lingkungan, sekitarnya.[9] Sikap belajar penting karena didasarkan atas peranan guru sebagai leader dalam proses belajar mengajar. Sikap ini akan berwujud dalam bentuk perasaan senang atau tidak, setuju atau tidak, suka atau tidak terhadap hal-hal tersebut. Sikap seperti itu akan berpengaruh terhadap proses hasil belajar yang dicapai.[10]
c.    Bakat siswa
Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Bakat juga diartikan sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan.
d.   Minat siswa
Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas.[11]
e.    Motivasi siswa
Motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan. Motivasi adalah salah satu faktor yang memengaruhi keefektifan kegiatan balajar siswa. Motivasilah yang yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar.[12] Belajar perlu didukung oleh motivasi yang kuat dan konstan. Motivasi yang lemah akan menyebabkan kurangnya usaha belajar, yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap hasil belajar.[13] Motivasi di bedakan menjadi dua macam, yaitu:
1)   Motivasi intrinsik
 Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar.
2)      Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah hal atau keadaan yang datang dari luar individu siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar.
Dalam perspektif kognitif, motivasi yang lebih signifikan bagi siswa adalah motivasi intrinsik karena lebih murni serta tidak bergantung pada dorongan atau pengaruh orang lain.[14]
f.     Daya konsentrasi
Daya konsentrasi merupakan suatu kemampuan untuk memfokuskan pikiran, perasaan, kemauan, dan segenap panca indra ke satu objek di dalam satu aktivitas itu. Kemampuan untuk melakukan konsentrasi itu memerlukan kemampuan dalam menguasai diri (daya penguasaan diri).[15]
C.     Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Secara Eksternal
Selain faktor-faktor internal yang mempengaruhi proses belajar, ada pun faktor-faktor yang berasal dari luar diri seseorang atau disebut dengan faktor eksternal. Diantaranya adalah:
a.    Lingkungan sosial
1.    Keluarga,
keluarga adalah ayah, ibu, dan anak-anak serta famili yang menjadi penghuni rumah. Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar. Ketegangan keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga (letak rumah), pengelolaan keluarga, semuanya memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa. Jika hubungan keluarga dengan baik dan harmonis maka akan membantu aktivitas belajar dengan baik.
2.      Sekolah
Keadaan sekolah pun juga mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar. seperti guru, administrasi, dan teman-teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa. Sarana dan fasilitas mempunyai arti penting dalam pendidikan. Anak didik tentu dapat dapat belajar lebih baik dan menyenangkan bila suatu sekolah dapat memenuhi segala kebutuhan anak didik.[16]
3.      Masyarakat
Bila di sekitar tempat tinggal keadaan masyarakatnya terdiri dari orang-orang yang berpendidikan,terutama anak-anaknya rata-rata bersekolah tinggi dan moralnya baik, hal ini akan mendorong anak lebih giat belajar. Tetapi sebaliknya, apabila tinggal di lingkungan yang anak-anaknya nakal, tidak bersekolah, pengangguran, maka hal ini akan mengurangi semangat belajar sehingga motivasi belajar menjadi berkurang.
b.      Lingkungan non sosial
1)      Lingkungan alamiah.
Seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dan tenang. Lingkungan alamiah tersebut merupakan faktor-faktor yang dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa. Seperti tempat yang sepi dengan iklim yang sejuk, akan menunjang proses belajar.[17] Sebaliknya jika kondisi lingkungan alam tidak mendukung, proses belajar siswa akan terhambat.
2)      Lingkungan instrumental.
Lingkungan instrumental yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan menjadi dua mcam. Pertama hardware,seperti gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan olahraga dan lain sebagainya. Kedua software, seperti kurikukulum sekolah, buku panduan, silabi, dan lain sebagainya.
3)      Faktor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa)
Faktor ini hendaknya disesuaikan dengan usia perkembangan siswa. Karena itu agar guru dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap aktivitas belajar siswa, maka guru harus menguasai materi pelajaran dan berbagai metode mengajar yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi siswa.[18]
4)      Faktor Waktu
Bahwa waktu (kesempatan) merupakan faktor yang cukup penting. Kebanyakan pelajar tidak bisa membagi atau memanfaatkan waktu dengan seimbang antara waktu belajar dengan waktu istirahat (refreshing). Maka seseorang yang memiliki hasil belajar yang baik mereka dapat menggunakan dan membagi waktunya dengan baik. Perlu dipahami bahwa refresing atau hiburan tidak ada salahnya kita adakan dalam mengisi waktu, karena hiburan atau rekreasi bermanfaat untuk menyegarkan pikiran.[19]
D.   Peran Faktor yang Memengaruhi Belajar terhadap Hasil Belajar
Faktor-faktor yang telah di terangkan diatas dalam banyak hal saling berkaitan dan memengaruhi satu sama lain. Seorang siswa yang bersikap conserving terhadap ilmu pengetahuan atau bermotif ekstrinsik (faktor eksternal) umpamanya biasanya cenderung mengambil pendekatan belajar yang sederhana dan tidak mendalam. Sebaliknya, jika seorang siswa yang berinteligensi tinggi (faktor internal) dan mendapat dorongan positif dari orangtuanya (faktor eksternal), mungkin akan memilih pendekatan belajar yang lebih mementingkan kualitas hasil belajar. Jadi, karena pengaruh faktor-faktor tersebut diataslah, muncul siswa-siswa yang berpestasi tinggi dan berprestasi rendah atau gagal sama sekali. Dalam hal ini, seorang guru yang kompoten dan profesional diharapkan mampu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan munculnya kelompok siswa yang menunjukkan gejala kegagalan dengan berusaha mengetahui dan mengatasi faktor yang menghambat proses belajar mereka.[20]
Dalam faktor-faktor yang memengaruhi belajar siswa seperti yang telah diterangkan diatas, faktor psikologis (rohaniyah) terdapat faktor bakat. Peran bakat dalam keberhasilan belajar ada yang mengatakan bahwa bakat sangatlah berperan penting dalam hasil belajar. Hubungan antara bakat dengan prestasi belajar yaitu; Perwujudan nyata dari bakat dan kemampuan adalah prestasi, karena bakat dan kemampuan sangat menetukan prestasi seseorang. Orang yang memiliki bakat matematika diprediksikan mampu mencapai prestasi yang menonjol dibidang matematika. Prestasi yang menonjol dibidang matematika merupakan cerminan dari bakat khusus yang dimiliki dalam bidang tersebut.
Perlu ditekankan bahwa karena bakat masih bersifat potensial, seseorang yang berbakat belum tentu mencapai prestasi yang tinggi dalam bidangnya jika tidak mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan bakatnya secara maksimal. Bakat khusus yang memperoleh kesempatan maksimal dan dikembangkan sejak dini serta didukung oleh fasilitas dan motivasi yang tinggi, akan dapat terealisasikan dalam bentuk prestasi unggul.
Peran bakat dalam keberhasilan belajar yaitu dapat diringkas bahwasanya individu yang memiliki bakat khusus dan memperoleh dukungan internal maupun eksternal, yaitu memiliki minat yang tinggi terhadap bidang yang menjadi bakat khususnya, memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, memilki daya juang tinggi, dan ada kesempatan maksimal untuk mengembangkan bakat khusus tersebut secara optimal maka akan memunculkan kinerja atau kemampuan unggul dan mencapai prestasi yang menonjol.[21]
IV.   KESIMPULAN
Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.
Faktor Internal (yang berasal dari dalam diri), yaitu:
a.       Aspek Fisiologis
Faktor fisiologis meliputi segala hal yang berhubungan dengan keadaan fisik atau jasmani individu yang bersangkutan. Kesehatan jasmani dan rohani sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan belajar.
b.      Aspek Psikologis
1.      Tingkat kecerdasan/intelegensi siswa
2.      Sikap siswa
3.      Bakat siswa
4.      Minat siswa
5.      Motivasi siswa
6.      Daya konsentrasi
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Secara Eksternal, yaitu:
a.       Lingkungan sosial meliputi: keluarga, sekolah, masyarakat.
b.      Lingkungan non sosial meliputi: lingkungan alamiah, lingkungan instrumental, faktor materi pelajaran, dan faktor waktu.
Faktor-faktor yang telah di terangkan diatas dalam banyak hal saling berkaitan dan memengaruhi satu sama lain. karena pengaruh faktor-faktor tersebut diataslah, muncul siswa-siswa yang berpestasi tinggi dan berprestasi rendah atau gagal sama sekali. Dalam hal ini, seorang guru yang kompoten dan profesional diharapkan mampu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan munculnya kelompok siswa yang menunjukkan gejala kegagalan dengan berusaha mengetahui dan mengatasi faktor yang menghambat proses belajar mereka.
Seperti peran bakat dalam keberhasilan belajar yaitu dapat diringkas bahwasanya individu yang memiliki bakat khusus dan memperoleh dukungan internal maupun eksternal, yaitu memiliki minat yang tinggi terhadap bidang yang menjadi bakat khususnya, memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, memilki daya juang tinggi, dan ada kesempatan maksimal untuk mengembangkan bakat khusus tersebut secara optimal maka akan memunculkan kinerja atau kemampuan unggul dan mencapai prestasi yang menonjol.
V.  PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat penulis paparkan. Dengan harapan semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Tak lupa permohonan maaf penulis haturkan atas kekhilafan-kekhilafan dalam makalah ini. Kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga bermanfaat, Amiin.



DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad dan Mohammad Asrori. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara. 2008
Baharuddin dan Nur Wahyuni. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Ar-Ruzz Media. 2010
Baharuddin. Pendidikan Psikologi Perkembangan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2010
Dalyono. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 2010
Djaali. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2011
Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 2011
Hakim, Thursan. Belajar secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara. 2000
Mustaqim. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 2010
  
Sukmadinata, Nana Syaodah. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT.Remaja Rosda Karya. 2009
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. 2010




                [1] Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 61.
                [2] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2010), hlm. 90.
              [3] Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), hlm. 13.
                [4] Baharuddin,  Pendidikan Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), hlm. 162.
[5] Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hlm.34
                [6] Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 55.
                [7] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,... hlm. 134.
[8] Thursan Hakim,Belajar Secara efektif, (Jakarta: Puspa Swara, 2000), hlm.11
                [9] Baharuddin dan Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran,hlm. 23-25
                [10] Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011), hlm. 116.
                [11] Djaali, Psikologi Pendidikan,... hlm. 121.
[12] Baharuddin dan Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), hlm. 22
[13] Nana Syaodah Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT.Remaja Rosda Karya, 2009), hlm.163
                [14] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,... hlm. 136-137.
                [15] Thursan Hakim,Belajar Secara efektif,…hlm. 13-16
                [16] Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Pendidikan, hlm. 183-185.
                [17] Dalyono, Psikologi Pendidikan,... hlm. 60.
                [18] Baharuddin dan Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran,…hlm.27-28
                [19] Thursan Hakim,Belajar Secara efektif,…hlm. 15
[20] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, hlm. 129-130
                [21] Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 80-81